Kamis, 02 Januari 2014

The Matcha



Semula, aku tidak pernah menyangka akan terjadi seperti ini. Keinginan terbesarku saat ini ya, hanya tidak ingin terlibat saja dalam hal aneh. Super duper aneh malah. Dan semua cerita berawal dari sini.
          "Kak. Bangun kak bangun. Ingat sekolah tidaaak?" itulah suara adikku yang bawel seperti biasa. Yaah namaku Mazaki Minami. Seorang siswi SMA biasa. Aku adalah aku. Dan aku tidak berharap untuk bisa eksis disekolah ataupun diluar. Aku hanya berharap agar bisa menjadi diriku sendiri. Aku tinggal dengan seorang adik, Minto Minami. Adik yang super bawel tentang diriku. Ayah dan ibu sibuk bekerja di Amerika sana. Meskipun begitu, aku tidak pernah merasakan sendirian disini. Yang terpenting bagiku, aku menjadi diriku sendiri. Yang tak pernah merepotkan orang lain
         "Minto,aku berangkat yak. Terimakasih atas sarapan pagi ini" ucapku. "iyaaaa hati hati dijalan kak, belajar yang rajin yak. Jangan tertidur saat pelajaran" aku hanya tersenyum sambil tertawa melihat kebawelannya yang seperti biasa. Sejujurnya, aku tak ingin merepotkannya lebih dari itu. Soal sarapan pagi aku bisa mengurusnya sendiri. Tapi, memang mungkin sifatnya yang keibuan, dia memaksaku untuk memasakannya sarapan pagi dan juga bekal sekolahku. Yaah harus ku akui, mungkin memang dia yang harus menjadi kakak ku ketimbang diriku sendiri? Haha.
        "ahh kak,bekalmu! hmm.. sepertinya saya telat memberitahunya.. ahh sudahlah, hari ini saya ingin lebih santai santai" ucap sang adik sambil masuk ke dalam rumah.
        ‘Terkadang aku bosan disekolah’ pikir mazaki. Tak ada hal yang menarik selain pelajaran yang kusuka. Teman? Aku belum bisa menemukan teman yang bisa membuatku nyaman. Lucu ya? Padahal sebentar lagi sudah genap 2 tahun aku sekolah di SMA ini. Pacar? Bukannya aku tidak tertarik dengan laki-laki disekolah ini, aku hanya belum menemukan yang pas untuk hatiku. Di SMA ini aku hanya ingin mengembangkan potensi ku pada pelajaran, lagipula belum ada laki-laki yang memikat hatiku. Hmm tapi aku penasaran dengan Minto. dia cantik, manis, keibuan, pengertian dan... Mungkin banyak laki-laki yang terpikat dengannya. Berbeda sekali dengan sifat kakak nya ini yang masa bodo. Sangaat masa bodo. Aku berfikir untuk merubah sifat masa bodo ku. Hal itu terfikir ketika aku melihat adik ku yang bawel itu.
       "aaahh disekolah hari ini aku terlalu banyak berfikir yang tidak-tidak. Pokoknya sudah tekad ah, mulai saat ini aku harus berubah! Haha" teriak mazaki di halaman belakang sekolah yang tak ada siapa-siapa. Tiba-tiba seekor kucing berwarna hitam lewat. Kucing itu mengeong eong seakan meminta tolong kepada Mazaki. "waahh kenapa kau? Aku tidak mengerti" ucap maza sambil beranjak pergi meninggalkan kucing hitam itu.

Seperjalanan maza pulang, dia merasa ada yang aneh dengan orang-orang dijalan. Mata orang-orang berwarna merah dan bertingkah laku aneh. Sesampainya di rumah, Maza langsung menemui Minato. Dan sungguh terkejutnya Maza, karena tingkah laku dan ciri-ciri Minato sama seperti orang-orang yang Maza temui seperjalanan pulang tadi. Maza pun mencari bantuan keluar rumah
        Maza hampir saja diserang oleh orang-orang bermata merah. Bingung, dan tak tau apa yang harus dilakukan, maza pun berteriak minta tolong. Dan tiba-tiba muncul lah seekor kucing hitam tadi. Entah apa yang terjadi, kucing hitam itu berubah menjadi gadis manis yang mungil.
       "Mazaki Minami kau adalah orang yang ku cari-cari" ucap sang gadis mungil itu. Makin bingung dengan keadaan, Maza memutuskan untuk lari secepat mungkin.
       " apa yang terjadi? Bagaimana dengan Minto? siapa gadis itu!?" pikir Maza             "kau tak akan tau kalau kau lari dari kenyataan seperti itu" tiba-tiba gadis itu ada dibelakang Maza. "siapa kau!? Dan siapa orang-orang itu!?" tanya Maza
"itu adalah pertanyaan yang bisa panjang jika dijawab sekarang. Yang lebih penting itu, sekarang lebih baik kita selesaikan orang-orang ini dan monster itu" ucap sang gadis sambil menunjuk monster. "monster!? Huwaaa! Apa itu!?" ucap Maza kaget.
       "sekarang itu nanti saja, cepat selesaikan itu, matcha!" perintah sang gadis.
" tunggu! Bagaimana mungkin!? Dan namaku Ma..." "tangkap ini! ucapkan, "namaku matcha" maka kau akan berubah!" potong gadis itu.
'kalau ini mimpi, aku ingin cepat-cepat terbangun saja rasanya' fikir Maza. Tanpa pikir panjang, maza pun berteriak "NAMAKU MATCHA!"
Tiba-tiba Maza berubah dengan pakaian perang dan juga busur panah. "arahkan busur panah itu ke monsternya!" perintah sang gadis. "hiieeee bagaimana caranya!? Aku tidak mengerti! Caranya memanah hey!" Maza yang kaku mulai mencoba memanah sang monster.
      "hey aku sudah coba memanahnya, tapi kenapa monsternya masih hidup!?"
"maaf. Saya sedang mencari titik kelemahan pada monster itu"
"dasaarr... gadiis tidaaak bertanggung jawaaaab" Maza pun memanah asal monster itu. dan salah satu panah Maza mengenai mata monster itu
"oiya, matcha! Kelemahan monster itu adalah ma..." omongan sang gadis terpotong saat melihat monster dihadapannya sudah menjadi kapsul.
Tiba-tiba ketika Maza sadar, semuanya sudah kembali normal seperti biasa. Maza sedikit lupa dengan kejadian yang sudah dialaminya tadi.
       "Minato, kau tak apa apa kan?!" ucap Maza kepada Minato
"wah waahh sepertinya saya sudah telat ya" tiba tiba gadis misterius itu muncul
"kau.. apa yang terjadi dengan ini semua!?" Maza pun sangat khawatir. "perkenalkan, nama saya Gyokuro. Saya adalah robot kucing dari masa depan" ucap sang gadi tadi. "lalu!?" Maza yang tidak percaya dengan semuanya sangat penasaran
"saya disini untuk menghentikan kejahatan yang perusahaan Modern lakukan. Perusahaan Modern ingin menghapus budaya budaya tradisional seluruh dunia dan menggantinya dengan budaya budaya modern. Mereka pun pergi ke masa lalu. Saya dan sebagian teman teman saya ditugaskan untuk menghentikan perbuatan perusahaan M atau Modern. Dan kau adalah Matcha, salah satu dari gadis yang saya cari" cerita sang gadis.
       "perusahaan M? Penghapusan budaya tradisional seluruh dunia!? Itu konyol! Aku menolak untuk bekerja sama denganmu kuro! Lebih baik aku menyerah dan hidup normal dengan adikku!" tegas Maza
       "kau lebih baik memilih masa depan yang berantakan atau hidup normal? Apa kau yakin, jika kau hidup normal dengan keadaan seperti ini, masa depanmu juga akan menjadi normal? Dan apa kau yakin, kau tak akan dimarahi oleh adikmu nanti? Jika aku menjadi dirimu, aku lebih memilih hidup di masa depan yang normal kelas" ucap kuro.
        Maza pun memikirkan apa yang diucapkan oleh Kuro. 'kalau aku menerima tawarannya, nasib seluruh dunia ada ditanganku dong? Tapi sepertinya ini menarik ya' ucap Maza dalam hati. "Baiklah Kuro, aku menerima tawaranmu. Aku sebagai pembela kebenaran, The Matcha akan membasmi kejahatan dan menyelamatkan masa depan! Itulah tekadku" tegas Maza
Dan pada hari itulah, pahlawan The Matcha muncul untuk membasmi kejahatan demi keadilan.